Selasa, 29 April 2008

PERIHNYA LUKA DI HATI LUKA

Luka memar (tentukan warna)

Pada dada 3 cm GPD, 2 cm di bawah puting susu terdapat luka memar warna kebiruan seluas 5 cm x 4 cm.

Pada lengan kiri atas sisi dalam 4 cm dibawah lipat ketiak terdapat dua buah luka memar berwarna merah lehijauan yang masing-masing berukuran 3 cm x 2 cm dan 1,5 cm x 2 cm.

Luka lecet geser (tentukan arah)

Pada punggung kanan 8 cm GPB, 13 cm dibawah puncak bahu terdapat luka lecet geser dengan arah dari kiri atas ke kanan bawah meliputi darah seluas 9 cm x 4 cm.

Luka lecet tekan (tentukan bentuk)

Pada daerah paha kanan depan 5 cm di bawah lipat paha terdapat luka lecet tekan berbentuk bulat seluas 3 cm x 2 cm dikelilingi memar berwarna kemerahan seluas 4 cm x 5 cm.

Luka robek ( tepi, sudut, dasar, jembatan jaringan )

Pada dahi kiri 2 cm GPD, 3 cm di bawah batas rambut depan terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, kedua sudut tumpul, terdapat jembatan jaringan, dasar luka jaringan bawah kulit luka bila di rapatkan membentuk garis lurus sepanjang 5 cm.

Pada pelipis kanan, 7 cm dari puncak kepala, 2 cm di atas batas rambut samping terdapat luka terbuka tepi tidak rata, kedua sudut tumpul, terdapat jembatan jaringan, dasar luka otot kepala, pada bagian atasnya terdapat kulit yang menggelambir kearah atas seluas 2 cm x 1 cm, luka bila dirapatkan membentuk garis lengkung sepanjang 5 cm.

Diskripsi jejas / kekerasan dileher.

Pada seluruh leher terlingkar jejas berupa luka lecet tekan, kaku, licin, keras pada perabaan, seperti kertas perkamen, depan 2 cm di bawah dasar kulit, dua buah, lebar 1,5 cm, kanan tujuh cm di bawah telinga lebar 1 cm, kiri tujuh sentimeter di bawah telinga lebar 1 cm. Simpul terdapat pada sisi kanan belakang enam sentimeter GPD, 3 cm di bawah batas bawah rambut belakang arah dari depan ke kanan dan ke kiri miring, membentuk sudut 30 derajat dengan garis mendatar.

Pada leher terdapat luka lecet tekan yang melingkari leher:

a. Bagian depan, 7,5 cm di bawah dagu, terdapat satu luka lecet tekan, lebarnya 7mm.

b. Bagian kanan terdapat 4 luka lecet tekan:

1. Delapan sentimeter dari GPD, tepat di bawah tulang rahang bawah kanan mengarah ketelinga, selebar 3 mm, sepanjang 9 cm dari GPD.

2. 3,5 cm di bawah telinga, selebar 3 mm, sepanjang 10 cm dari GPD

3. 7 cm di bawah telinga, selebar 3 mm terus memanjang sampai mengelilingi seluruh leher.

4. 6 cm di atas tulang selangka kanan, selebar 3 mm, sepanjang 3,5 cm dari GPD.

c. Bagian kiri terdapat 2 lecet tekan :

1. 6 cm di atas tulang selangka kiri, selebar 3 mm, sepanjang 14 cm dari GPD.

2. 6 cm di bawah telinga kiri selebar 3 mm terus memanjang sampai mengelilingi seluruh leher.

d. Bagian belakang terdapat satu lecet tekan:

Empat sentimeter dibawah batas rambut, selebar 3 mm, merupakan lanjutan kiri dan kanan yang mengelilingi seluruh leher

Pada leher terdapat jejas jerat/ luka lecet tekan yang mencekung ke dalam berwarna kecoklatan, perabaan permukaannya keras/kaku, dengan lebar jejas….cm. yang melingkari leher dari depan ke belakang dengan jejas simpul pada leher samping kanan seluas ….cm x….cm. Lokasi jejas pada leher sebagai berikut :

  • Pada leher depan di atas/ dibawah rawan gondok…..cm di atas tulang dada,…..cm di bawah dagu.
  • Di samping kanan…..cm di bawah cuping telinga
  • Di samping kiri …..cm di bawah cuping telinga.
  • Jejas jerat menghilang pada batas rambut samping….cm dibelakang telinga,……cm di atas batas rambut.

Pada leher melingkari leher terdapt kawat dengan diameter 2 mm dan melilit 2 kali kemudian dipilin di ujungnya panjang lingkaran 18 cm. Tepat di bawah lilitan kawat terdapat jejas jerat berupa luka lecet tekan warna kehitaman melingkari leher setinggi di depan rawan gondok, di kanan 7 cm di bawah telinga, dibelakang tepat dibawah batas rambut belakang.

Belakang kepala kiri 4 cm dari GPB 12 cm di atas batas rambut belakang terdapat lecet tekan 3 cm x 3 cm.

Yang perlu dicatat : bentuk luka

lokasi ketinggian pada GPD

sisi kanan dan kiri

lokasi hilangnya jejas

perkiraan hilangnya jejas simpul.

lebar luka pada lokasi lokasi tersebut

Luka senjata tajam

Pada perut tepat GPD, 22cm di bawah puting susu, 102 cm di atas tumit terdapat luka terbuka dengan tepi rata, kedua sudut tajam, luka bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang 3 cm dengan dasar luka rongga perut. Dari luka keluar usus seluas 13cmx 20 cm.

Pada lengan kiri tepat pada lipat siku sebelah luar, ditemukan luka dengan tepi rata, kedua sudut tajam dengan ukuran 7 cm x 7,5 cm, dasar luka tulang dengan bungkus sendi yang terpotong rata.

Pada dada kiri 3 cm GPD, 10 cm dibawah puncak bahu, 140 cm diatas tumit, terdapat luka terbuka, tepi rata, sudut kanan atas tajam, sudut kiri bawah tumpul, dinding luka bersih, dasar otot yang terobek, tidak ada jembatan jaringan, sekitar luka bersih ukuran 4 cm x 1 cm, bila dirapatkan berupa garis yang berjalan dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 45 derajat dengan garis horizontal , sepanjang 4,5 cm.

Luka gorok

Pada leher depan kiri dan kanan, satu sentimeter di bawah jakun terdapat luka terbuka ke arah leher sebelah kiri, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, dari luka tampak tulang rawan gondok, otot-otot leher dan pembuluh leher yang terpotong rata rata, luas luka tiga belas sentimeter kali dua sentimeter dan pada sudut sebelah kanannya diteruskan dengan dua luka lecet gores masing-masing sepanjang lima sentimeter dan tiga sentimeter, bila luka dirapatkan memebentuk garis sepanjang tiga belas setengah setengah sentimeter.

Luka bakar

Pada punggung kanan mulai dari puncak bahu sampai punggung kiri 7 cm GPB, 13 cm dibawah puncak bahu kiri, terdapat luka bakar berupa kulit ari tang mengelupas dengan dasar berwarna kemerahan, meliputi daerah seluas 20 cm x 18 cm. meliputi daerah seluas (rule of nine)

Mayat sudah berbentuk arang, dengan kondisi yang relative utuh terdiri dari kepala, leher, badan. Lengan atas kanan dan kiri terputus pada : lengan atas kanan 6,5 cm dibwah puncak bahu, dan lengan atas kiri 5 cm dibawah puncak bahu. Dengan keadaan luka sbb:

§ Jaringan lunak kepala sudah tidak ada lagi, tulang muka hangus, sebagian besar rambut kepala tidak ada lagi meliputi daerah seluas ….(rule of nine)

§ Tulang ubun-ubun, pelipis dan belakang kepala tidak ada lagi seluas 13 cm x 11 cm, tampak jaingan otak yang sudah berubah warna manjadi coklat.

Trauma listrik:

Luka masuk :

Pada telapak tangan kiri sisi luar terdapat garis yang mencekung yang berwarna kecoklatan /kehitaman seluas …. Cm x …. Cm yang dikelilingi oleh daerah yang berwarna kemerahan dan putih (halo).

Diskripsi Granat

Pada pinggang kanan terdapat luka terbuka yang luas serta kotor, terdapat pasir dan logam. Robek tak beraturan seluas 24 cm x 22 cm dikelilingi lecet dan dari luka keluar usus

Pada dagu terdapat luka lecet dan robek tidak beraturan meliputi daerah seluas 10 cm x 5 cm. Dasar luka rongga mulut.

Pada pipi kanan 9 cm sebelah kanan GPD, 5 cm sudut luar mata kanan terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, dasar otot, kulit menggelambir kearah kanan ukuran 5 cm x 7 cm.

Pada seluruh tubuh bagian depan mulai dari muka sampai tungkai atas dan bawah terdapat luka-luka terbuka kecil-kecil dengan tepi tidak rata.S

Diskripsi luka tembak

Pada dada kiri 5 cm dari GPD, 15 cm di dawah bahu, 135 cm di atas tumit terdapat luka terbuka berbentuk lubang, berdiameter 6 cm, disekitar lubang terdapat lecet melingkar,pada sisi kanan….mm, pada sisi kiri…….mm,atas ……mm, bawah ……..mm.

Disekitar luka terdapat jelaga dengan daerah seluas 4 cm x 5 cm, dan adanya titik-titik hitam pada daerah seluas 2 cm x 3 cm.

Diskripsi Periksa Dalam

Jaringan kulit bawah leher

Tepat dibawah luka (no 10 ad 1) dan tepat di kiri garis pertengahan terpotong sepanjang satu sentimeter.

Tepat dibawah luka (no.10 ad 2) terpotong sepanjang delapan millimeter.

Tepat dibawah luka pada leher kanan depan, 5 cm dari garis pertengahan robek satu setengah cm. Otot leher belakang kiri terdapat resapan darah seluas sembilan cm kali empat sentimeter.

Otot leher belakang kanan tepat di bawah luka (no.10 ad.2) robek sepanjang satu setengah cm. Otot leher kiri belakang, dua sentimeter GPD robek sepanjang satu setengah sentimeter.

Mulai di kiri atas ke kanan bawah robek dengan tepi rata dengan dasar luka otot dan pembuluh balik leher sebelah kiri ( V jugularis sinistra)

Otot leher sisi kiri ditemukan resapan darah seluas 2 cm x 2 cm.

Sisi kanan, 8 cm di atas tulang selangka terpotong tepi rata dikelilingi resapan darah. Pembuluh balik dan nadi leher kanan putus tepi rata. Ruas tulang leher ketiga sisi depan patah tepi rata. Rawan gondok patah dikelilingi resapan darah

Iga-iga

Iga pertama sebelah kiri terpotong rata pada persambungan dengan tulang dada

Sela iga kiri, robek sepanjang 5 cm ( luka no 8)

Iga ketujuh kiri, robek sepanjang tiga sentimter (luka no.9)

Iga ke enam kanan, robek sepanjang 13 cm ( luka nomor 10)

Tulang dada patah setinggi otot sela iga ke lima di kelilingi resapan darah.

Kulit kepala bagian dalam

Pada ubun-ubun kiri tepat di bawah luka terdapat resapan darah seluas sepuluh sentimeter kali delapan sentimeter.

Pada dahi kanan lima sentimeter garis pertengahan depan terdapat resapan darah seluas lima sentimeter kali lima sentimeter.

Kulit kepala belakang kanan terdapat resapan darah seluas lima sentimeter kali enam sentimeter.

Resapan darah disekitar luka terbuka dibelakang kepala kiri dan diseluruh belakang kepala.

Pada daerah pelipis kiri, puncak kepala hingga pelipis sebelah kanan di bawah kulit kepala terdapat resapan darah meliputi daerah seluas 23 cm x 8 cm.

Tulang tengkorak:

Ubun-ubun kiri tampak retak tulang pada permukaan luar yang tidak menembus kedalam dan tidak rata sepanjang dua sentimeter.

Mulai dari sisi atas tulang karang kanan melanjut ke tulang pelipis dan berakhir pada tulang kepala belakang kanan patah tepi tidak rata sepanjang sepuluh sentimeter.

Mulai dari sisi bawah tulang karang kanan dan berakhir pada tulang kepala belakang kanan, patah tepi tidak rata sepanjang tujuh sentimeter.

Pelipis kiri patah berkeping-keping yang meluas kearah seluruh belakang kepala.

Dasar tengkorak retak melintas dari pelipis kiri dan pelipis kanan melalui tulang karang dan pelana turki

Pada puncak kepala terdapat patah tulang yang berjalan kearah kiri depan kearah pelipis sebelah kiri sepanjang 22 cm berlanjut hingga ke dasar tengkorak tengah kiri sepanjang lima sentimeter.

Permukaan luar tulang tengkorak di belakang kepala bawah kiri terpotong rata 8 cm.

Di belakang kepala bawah kanan terpotong rata 2 cm.

Selaput Keras dan Lunak Otak

Ditemukan perdarahan dibawah selaput keras otak

Daerah pelipis kanan dan kiri ditemukan perdarahan dibawah selaput lunak otak.

Daerah dahi kiri dan kanan ditemukan perdarahan dibawah selaput lunak otak.

Diatas selaput keras otak bagian dahi terdapat perdarahan seluas dua belas sentimeter, tebal dua millimeter sampai enam millimeter.

Dibawah selaput keras otak tepat pada seluruh permukaan otak besar terdapat perdarahan Dibawah selaput lunak otak pada hampir seluruh permukaan terdapat perdarahan.

Pada daerah ubun-ubun sebelah kiri mulai garis pertengahan kearah kiri belakang terdapat robekan sepanjang 3 cm

Pada daerah pelipis kanan terdapat robekan sepanjang 3,5 cm

Dibawah selaput keras otak seluruh permukaan otak terdapat perdarahan

Dibawah selaput lunak otak seluruh permukaan otak terdapat perdarahan pada seluruh permukaan otak.

Otak besar

Permukaan agak datar, celah otak menyempit, tampak pelebaran pembuluh darah.

Pada dahi kiri bawah ditemukan memar seluas lima sentimeter kali lima sentimeter.

Pada pelipis kiri bawah ditemukan memar masing-masing berukuran dua sentimeter kali dua sentimeter, dan tiga sentimeter kli satu sentimeter.

Pada kepala belakang kanan bawah ditemukan memar berukuran dua sentimeter kali empat sentimeter.

Dahi kanan memar jarinngan dua sentimeter kali dua sentimeter.

Dahi kiri memar jaringnan dua sentimeter kali dua sentimeter.

Pelipis kanan memar jaringan satu sentimeter kali dua sentimeter.

Belakang kepala kiri robekan dan memar tiga sentimeter kali dua sentimeter.

Pada daerah ubun-ubun sebelah kiri, satu sentimeter dari garis pertengahan terdapat memar dan hancurnya jaringan otak seluas 2 cm x 1 cm

Otak kecil

Ditemukan penonjolan otak kecil., tampak pelebaran pembuluh darah pada baga kanan ditemukan memar berukuran satu sentimeter kali satu sentimeter.

Penampang pada daerah tonjolan otak kecil berwarna lebih pucat dan gambaran penampang otak kecil melebar.

Batang otak

Tampak pelebaran pembuluh darah, penampang putih bintik-bintik merah

Koordinat luka :

Garis Pertengahan Depan (GPD)

Garis Pertengahan Belakang (GPB)

Batas rambut : depan, belakang, samping

Lipat : lutut, ketiak, paha

Alis

Cuping telinga

Puting susu (untuk pria saja)

Pergelangan tangan, kaki

Dll

Yang dapat di catat pada bagian Lain-lain misalnya :

Ditemukan plester/ lakban sebanyak tiga lapis menutupi kedua mata lebar 4 cm, batas atas setinggi alis, batas bawah setinggi 2 cm di atas ujung hidung.

Ditemukan plester atau lakban sebanyak tiga lapis menutupi mulut, lebar 4 cm, batas atas setinggi cuping hidung, batas bawah 1,5 cm di bawah sudut mulut.

Ditemukan plester / lakban sebanyak 4 lapis yang mengikat kedua lengan bawah dengan posisi menyilang, posisi lengan kiri diatas.

Ditemukan plester/lakban yang mengikat kedua tungkai bawah dengan posisi menyilang sebanyak satu lapis, posisi kaki kanan diatas.

Pada sekeliling mata kanan dan kiri, dibawah ketiak kanan dan kiri perut bawah terdapat luka seperti gigitan serangga.

Bola mata kempes mata menonjol keluar. Mayat sudah membusuk lanjut tampak kulit ari sudah mengelupas semua, kantung kemaluan membesar. Seluruh tubuh berlumuran Lumpur, rambut kepala sudah terkelupas

Mayat menggelembung, kulit ari terkelupas seluruhnya, mata menonjol dan rusak, bibir mencucu

Pada ubun-ubun kiri tiga sentimeter dari garis pertengahan tujuh sentimeter diatas tulang bola mata kiri terdapat luka terbuka tepi tidak rata tampak jaringan kulit kepala dikerumuni belatung, ukuran luka sepuluh sentimeter kali tujuh sentimeter.

Pada belakang kepala kanan, satu sentimeter pada pangkal telinga sepuluh sentimeter diatas bahu terdapat luka terbuka tepi tidak rata, dasar otot seluas empat sentimeter kali tiga sentimeter, tampak jaringan dikerumii belatung.

Pada punggung ibu jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan terdapat luka terbuka tepi tidak rata dasar jaringan bawah kulit dan dikerumuni belatung seluas lima sentimeter kali tiga sentimeter.

Kesimpulan

Infanticide

Pada pemeriksaan terhadap mayat bayi laki-laki ini, didapatkan tanda-tanda baru lahir, lahir hidup, mendekati cukup bulan, tidak ada tanda-tanda perawatan, selain itu didapatkan luka lecet dan memar di daerah leher dan pipi kanan akibat kekerasan tumpul. Selanjutnya ditemukan adanya tanda-tanda perbendungan yang sesuai dengan tanda asfiksia. Sebab mati adalah kekrasan tumpul pada leher yang menekan jalan nafas sehingga terjadi asfiksia.

Asfiksia /kekerasan di leher/ bacok

Mayat telah membusuk lanjut dengan perkiraan saat kematian lebih dari dua hari sebelum saat pemeriksaan.

Pada mayat laki-laki ini ditemukan jerat pada leher berupa kawat dua lilitan dan jejas jerat melingkari leher. Pemeriksaan dalam menunjukan adanya resapan darah pada otot leher, patah tulang rawan gondok kanan dan patah tulang lidah kiri.

Sebab matinya orang ini adalah jeratan pada leher yang menekan jalan nafas sehingga terjadi asfiksia ( mati lemas )Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka-luka terbuka pada leher akibat kekerasan tajam, juga ditemukan resapan darah pada kulit kepala akibat kekerasan tumpul. Selanjutnya ditemukan luka-luka bakar pada tungkai, lengan dan kemaluan yang terjadi setelah korban meninggal. Penyebab kematian adalah kekerasan tajam pada leher ( luka no. 10 ad 1.2 dan 7) yang memotong batang tenggorok, rawan gondok dan memutus cabang-cabang pembuluh darah leher, sehingga terjadi perdarahan.

Pada mayat laki-laki berusia kurang lebih 20 th ini didapatkan luka-luka terbuka dan putusnya pembuluh darah leher sebelah kiri akibat kekerasan tajam. Selanjutnya didapatkan alat-alat dalam tubuh yang pucat. Sebab mati orang ini adalah kekerasan tajam (bacokan) pada daerah leher. Saat kematian diperkirakan kurang dari 2 jam setelah makan yang terakhir.

Sebab mati orang ini adalah kekerasan tajam pada tengkuk berbatasan dengan belakang kepala dan leher yang mengakibatkan perdarahan keluar tubuh bersama-sama kekerasan tajam tembus di bahu kiri yang mengakibatkan masuknya dan mendesaknya udara dalam rongga dada (pneumothoraks) dan kuncupnya paru kiri

Pada mayat perempuan ini ditemukan jejas ikatan pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki . Selain itu di temukan memar pada sudut mulut kanan dan resapan darah pada otot –otot leher , akibat kekerasan tumpul yang ciri-cirinya sesuai denggan akibat pembekapan dan pencekikan/ tekanan pada leher setinggi rawan gondok.

Pemeriksaan dalam menunjukan adanya asfiksia.

Sebab matinya orang ini adalah tekanan pada mulut dan leher yang menekan jalan nafas sehingga terjai asfiksia.

Saat kematian orang ini diperkirakan antara enam sampai dua belas jam sebelum pemeriksaan dan kurang dari empat jam setelah makan terakhirnya (nasi).

Tenggelam

Telah diperiksa mayat laki-laki dalam keadaan membusuk lanjut dan badan basah berlumpur. Pada pemeriksaan di dapatkan adanya luka- luka akibat kekerasan tajam pada kaki kiri. Selain itu ditemukanpula luka-luka terbuka pada ubun-ubun kiri dan belakang kepala kanan serta lengan kanan yang sudah tidak dapat ditentukan lagi jenis kekerasannya karena bentuk luka dirusak oleh belatung. Pada pemeriksaan lebih lanjut ditemukan patah tulang ringan pada ubun-ubun kiri dan tanda-tanda masuknya air kedalam paru-paru.

Penyebab kematian adalah tenggelam

Sebab matinya orang ini adalah tenggelam dalam air dengan ditemukannya ganggang pada pemeriksaan apus paru serta adanya tanda-tanda terendam dalam air. Selanjutnya ditemukan luka-luka terbuka dangkal pada dahi dan bu jari kaki kanan, luka lecet pada punggung kaki kanan dan memar pada bibir disebabkan oleh kekerasan tumpul.

Test pada air seni untuk opiat positif.

Pada mayat laki-laki tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pemeriksaan dalam menunjukan adanya butir-butir Lumpur di dalam saluran nafas dan isi lambung serta tanda-tanda asfiksia.

Pemeriksaan getah paru menunjukan adanya diatome (ganggang air) yang menunjukan bahwa air telah masuk kedalam saluran nafas hingga ke paru-paru pada saat ia masih hidup.

Sebab mati orang ini adalah tenggelam.

Bakar

Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka bakar derajat empat (hangus) pada sembilan puluh derajat dari seluruh luas permukaan tubuhnya akibat terbakar. Selain itu ditemukan luka terbuka pada dibelakang kepala kiri dan patah tulang pelipis kiri dan belakang kepala kiri akibat kekerasan tumpul. Kekerasan pada kepada tersebut telah mengakibatkan perdarahan diatas dan dibawah selaput keras otak, perdarahan di bawah selaput lunak otak, memar dan kerusakan jaringan otak.

Pemeriksaan dalam menunjukan adanya jelaga di saluran nafas yang menunjukan bahwa laki-laki tersebut masih hidup sewaktu terbakar. Tidak ditemukan cedera alat-alat dalam dada dan perut. Sebab matinya orang ini adalah kekerasan tumpul di kepala yang memcederai otak besar, yang diperberat dengan luka bakarnya.

Granat

Pada pemeriksaan terhadap mayat laki-laki 22 tahun ini terdapat luka terbuka pada tungkai kiri, belakang kepala kiri, dan pinggang yang tepinya dikelilingi lecet, dari luka keluar usus. Juga ditemukan luka-luka terbuka dangkal tersebar sebesar titik pada lengan bawah kiri dan kanan.

Sebab kematian pada korban ini adalah akibat partikel logam yang mengenai kepala yang mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak, perdarahan di bawah selaput lunak otak, memar otak dan robeknya jaringan otak serta pada perut yang merobek usus besar dan penggantung usus. Luka-luka ini sesuai dengan kelainan yang ditemukan pada korban akibat ledakan.

Kekerasan tumpul

Pada pemeriksaan mayat perempuan berumur empat puluh dua tahun ini ditemukan memar pada kepala, luka lecet pada lengan kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul.

Pemeriksaan laboratorium menunjukan tanda-tanda persetubuhan.

Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan perdarahan di bawah selaput lunak otak dan sembab otak pada bagian pelipis kanan dan kiri.

Mayat laki-laki berumur sekitar empat puluh lima tahun, terdapat memar dan lecet di daerah kepala dan luka lecet pada anggota gerak akibat kekerasan tumpul.

Sebab kematian orang ini adalah kekerasan tumpul pada daerah kepala yang mengakibatkan perdarahan yang luas di bawah selaput lunak oatk dan sembab otak

Pada pemeriksaan mayat laki-laki yang berumur sekitar lima puluh tahun , ditemukan luka lecet, luka terbuka di daerah ubun-ubun kanan, alis mata kanan, punggung kaki kanan sisi dalam dan luka lcet tekan di dahi, pelipis kanan, lengan kanan atas, perut kanan dan punggung kaki kiri akibat kekerasan tumpul, selanjutnya pada pemeriksaan dalam ditemukan pula patah tulang dada, sekat rongga badan, hati dan limpa yag mengakibatkan perdarahan hebat dalam rongga dada.

Sebab mati orang ini adalah akibat kekerasan tumpul yang massif didaerah dada dan menyebabkan robekan kedua paru, limpa, aorta dan hati.

Pada pemeriksaan terhadap pria ini ditemukan luka-luka akibat kekerasan tumpul pada daerah kepala, leher dan anggota badan.. Selain itu ditemukan pula luka bekas suntikan pada lengan bawah luar yang menunjukan adanya pertolongan medis terhadap korban.

Penyebab kematian akibat kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan patah tulang tengkorak, perdarahan di atas selaput keras otak, sembab dan memar otak serta terjepitnya tonjolan otak kecil oleh lubang besar.

Telah diperiksa jenasah laki-laki, berusia lima puluh tahun, pada pemeriksaan di temukan memar-memar dan luka-luka terbuka di daerah kepala dan muka, patah tulang-tulang tengkorak, memar dan jaringan otak, robek selaput keras otak dan perdarahan di bawah selaput keras otak dan selaput lunak otak akibat kekerasan tumpul.

Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan memar dan hancurnya jaringan otak serta perdarahan di bawah selaput lunak otak dan selaput keras otak. Berdasarkan pola kelainan pada kepala tersebut, kekerasan tersebut sesuai dengan kekerasan pukulan pada kepala.

Kekerasan tajam

Pada pemeriksaan terhadap pria ini ditemukan satu buah luka tusuk pada dada kiri yang menembus rongga dada kiri, merobek jantung dan paru kiri. Selanjutnya ditemukan luka perlawanan pada jari kelingking tangan kanan akibat kekerasan tajam serta satu buah luka terbuka pada ubun-ubun kanan akibat kekerasan tumpul.

Penyebab kematian akibat luka tusuk pada dada kiri yang menyebabkan robeknya paru kiri, jantung dan perdarahan didalam rongga dada kiri dan kandung jantung.

Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka-luka terbuka dangkal di pipi kiri dan leher dan luka –luka tusuk di dada serat luka bacok di telapak tangan/ ibu jari tangan kiri akibat kekerasan tajam.

Selain itu ditemukan memar dan lecet akibat kekerasan tumpul.

Sebab matinya orang ini adalah kekerasan tajam didada kiri (Luka no 8 ) yang merobek jantung dan paru sehingga terjadi perdarahan.

Kekerasan tajam pada dada kanan ( luka nomor sepuluh ) yang merobek serambi kanan jantung dan kekerasan tajam pada tulang bawah kiri yang memotong pembuluh darah tulang bawah kiri telah memperberat keadaan orang ini.

Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka terbuka dipaha kanan akibat kekerasan tajam, yang merobek pembuluh nadi dan pembulh vena paha kanan.

Selain itu ditemukan luka terbuka dangkal di siku kanan yang juga akibat kekerasan tajam, serta luka-luka lecet di pipi kanan, siku dan lutut kanan akibat kekerasan tumpul.

Sebab kematian orang iini adalah kekerasan tajam pada paha kanan yang merobek pembuluh nadi dan vena pah kanan sehingga terjadi perdarahan yang banyak.

Sebab kematian dalah kekerasan tumpul pada tengkuk berbatasan dengan belakang kepala dan leher yang mengakibatkan perdarahan keluar tubuh bersama-sama kekerasan tajam tembus di bahu kiri yang mengakibatkan masuknya dan mendesaknya udara dalam rongga dada (pneumothoraks) dan kuncupnya paru kiri.

Pada korban laki-laki berusia lebih kurang dua puluh lima tahun ditemukan banyak luka-luka terbuka pada leher, dada, punggung, lengan kanan dan kiri akibat kekerasan tajam.

Sebab matinya orang ini adalah akibat kekerasan tajam pada dada kanan yang mengakibakan perdarahan dalam dada kanan dan rongga kandung jantung akibat menembus jantung dan pembuluh nadi paru bersama-sama dengan kekerasan tajam pada punggung kiri yang mengakibatkan perdarahan dalam rongga dada kiri karena robeknya paru kiri dan luka-luka kekerasan tajam di leher dan lengan yang menyebabkan perdarahan keluar tubuh.

Senjata api

Pada pemeriksaan jenasah seorang laki-laki berumur lebih kurang tiga puluh tahun ini ditemukan tiga buah luka tembak masuk. Masing –masing di daerah punggung kiri, perut kanan dan paha kiri sisi belakang serta ditemukan dua luka tembak keluar masing-masing pada daerah pinggang kanan dan paha kiri. Berdasarkan sifat lukanya maka ketiga luka tembak tersebut merupakan luka tembak masuk jarak jauh.

Selain itu ditemukan pula beberapa luka lecet dan luka terbuka akibat kekerasan tumpul.

Sebab mati pada jenasah ini adalah akibat tembakan senjata api pada daerah punggung kiri yang menembus paru-paru, kandung janung, merobek pembuluh nadi paru dan mengakibatkan perdarahan.

Anak peluru bersarang di bawah kulit dada, berupa logam warna abu-abu berlapis logam warna kuning, dengan ukuran diameter tujuh setengah milimeer (7,5mm), panjang sebelas koma empat millimeter (11,4mm) dan berat empat loma delapan puluh gram (4,80 g).

Korban laki-laki berumur sekitar tiga puluh tahun, pada pemeriksaan ditemukan luka terbuka pada mata kanan, kepala belakang, dada, punggung, paha kanan dan tungkai bawah kanan akibat tembakan senjata api.

Sebab matinya orang ini adalah akibat tembakan senjata api pada kepala yang menembus tulang tengkorak sehingga menimbulkan perdarahan dibawah selaput keras otak, selaput lunak otak serta hancurnya jaringan otak.

Selanjutnya ditemukan juga robeknya paru kanan yang secara tersendiri akan mempercepat kematian.

Korban laki-laki berumur sekitar tiga puluh tahun, pada pemeriksaan ditemukan luka terbuka pada mata kanan, kepela belakang, dada, punggung, paha kanan dan tungkai bawah kanan akibat tembakan senjata api.

Sebab matinya orang ini adalah akibat tembakan senjata api pada kepala yang menembus

tulang tengkorak sehingga menimbulkan perdarahan dibawah selaput keras otak, selaput lunak otak serta hancurnya jaringan otak.selanjutnya ditemukan juga robeknya paru kanan yang secara tersendiri akan mempercepat kematian

Pada mayat ditemukan luka-luka terbuka pada pungung kanan (luka z) dan pelipis kanan (luka l ) akibat tembakan senjata api. Tembakan senjata api pada punngung kanan (luka z) keluar menembus punggung (luka aa) dan kemudian menembus pelipis kanan (luka l).

Anak peluru ditemukan bersarang dalam jaringan otak.

Berdasarkan sifatnya luka tembak masuk tersebut merupakan luka tembak masuk jarak jauh dimana sisa-sisa mesiu tidak mencapai kulit.

Selain itu ditemukan luka-luka terbuka, lecet dan memar pada wajah, bahu dan anggota gerak akibat kekerasan tumpul.

Penyebab kematian adalah tembakan senjata api pada kepala (luka l) yang menembus jaringan otak dan menimbulkan perdarahan.

Matinya orang ini disebabkan oleh tembakan senjata api pada bahu kiri yang menembus rongga dada, merobek paru-paru kiri dari atas ke bawah, hati dengan anak peluru bersarang pada pangkal kandung empedu. Diameter anak peluru 9,05 mm ( sembilan koma nol lima milimeter) alur kekanan.

Selanjutnya ditemukan luka tembak pada telapak tangan kanan yang menembus serta luka tangkis kekerasan tajam.

Pada kepala ditemukan kekerasan tajam yang memotong tulang pelipis kanan ( dangkal) yang tidak mengakibatkan kelainan pada otak dan rongga tengkorak.

Pada mayat ditemukan luka tembak masuk di lengan atas kiri yang berakhir di leher bawah dagu, luka tembak masuk di lengan atas kiri yang menembus punggung kiri dan berakhir di tulang belakang daerah dada, luka tembak masuk di lengan bawah kiri yang menembus dada bawah kiri / perut atas kiri dan berakhir di otot-otot sela iga sebelas kanan belakang, serta luka tembak masuk di lengan bawah kiri yang keluar di pinggang kanan.Sebab mati orang ini adalah luka tembak masuk di lengan bawah kiri yang setelah menembus dada kiri bawah telah merobek limpa, aorta dan ginjal serta mengakibatkan perdarahan yang banyak.

Department of Forensic Medicine, Faculty of Medicine, University of Indonesia)

Tidak ada komentar: